Rabu, 11 Juni 2014

PENGGUNAAN FUNCTION PADA BAHASA PEMPROGRAMAN PASCAL UNTUK MENGHITUNG JUMLAH SALURAN TRANSMISI YANG MUNGKIN TERBENTUK PADA SEJUMLAH BTS DALAM SUATU DAERAH

Program procedure dalam pascal adalah pemprograman dengan menggunakan bahasa pascal dengan menggunakan bantua struktur procedure. Jadi procedure  itu sendiri adalah sebuah salah satu struktur penulisan yang ada dalam penulisan program dengan menggunakan bahasa pasca. Penggunaan procedure ini sebenarnya sama dengan penggunaan function pada pascal.  Tujuan dari penggunaan procedure dalam pascal adalah untuk mempermudah dan mempersingkat programer dalam membuat program, khususnya untuk program yang membutuhkan analisa tinggi. Jika dalam postingan sebelumnya telah disampaikan mengenai seleksi kondisi sekarang akan disampaikan mengenai procedur dalam pascal.
Membahas bagaimana menghitung jumlah saluran transmisi yang mungkin diperoleh dalam sejumlah BTS pada suatu daerah, namun perbedaannya terletak pada penulis menggunakan Function dalam bahasa pemprograman pascal untuk mendapatkan jumlah saluran yang ingin diketahui.
Berikut ini adalah listing program yang digunakan dalam perhitungan jumlah saluran transmisi yang mungkin diperoleh.
Penjelasan Program diatas adalah sebagai berikut:
Penjelasan listing program pertama ini adalah pendeklarasian dari bagian subprogram utama dengan memberikan judul function dan juga terdapat penggunaan rumus function didalamnya. Judul function yang digunakan adalah “Saluran Transmisi” dan variabel “output” adalah rumus dari function itu sendiri.
Penjelasan listing program kedua yaitu pendeklarasian pada program utama, di program utama ini memiliki suatu nilai variabel yang kemudian akan dimasukkan ke dalam rumus yang telah diinput dalam program function tersebut.
Penjelasan listing program yang terakhir adalah penjelasan untuk bagian utama pada program function didalam pascal, Clrscr digunakan untuk membersihkan layar dalam pascal setelah program sebelumnya selesai dikerjakan. Kemudian variabel writeln digunakan untuk menampilkan kata atau tulisan yang berada pada tanda petik.
Untuk memudahkan dalam memahami program yang penulis buat maka penulis membuat program tersebut kedalam bentuk flowchart seperti yang telihat pada gambar dibawah ini.

Penjelasan mengenai flowchart diatas ialah
Start : Untuk memulai program awal, Dimisalkan suatu daerah terdapat enam buah BTS. Seorang operator yang memantau di kantor pusat ingin mengetahui kombinasi jumlah saluran transmisi yang dapat dibentuk atau diterima oleh ke-enam BTS tersebut. Berdasarkan teori yang ada, untuk menghitung jumlah saluran transmisi (b) untuk n BTS yang terdapat dalam suatu tempat dapat menggunakan persamaan sebagai berikut :

Kemudian Berdasarkan persamaan di atas, jika di suatu daerah terdapat enam BTS, maka banyaknya saluran transmisi yang dapat dibentuk adalah sebanyak :


Dari hasil perhitungan di atas, maka kita dapat membuat sebuah program dalam bahasa pemrograman PASCAL menggunakan perintah procedure.
Sumber Artikel :

Minggu, 30 Maret 2014

FLOWCHART PEMBACAAN SMS



Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.
Pengenalan Flowchart
Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan dan hubungan antar proses beserta instruksinya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan hubungan antar proses digambarkan dengan garis penghubung.
Flowchart ini merupakan langkah awal pembuatan program. Dengan adanya flowchart urutan poses kegiatan menjadi lebih jelas. Jika ada penambahan proses maka dapat dilakukan lebih mudah. Setelah flowchart selesai disusun, selanjutnya pemrogram (programmer) menerjemahkannya ke bentuk program dengan bahsa pemrograman.

Kaidah-kaidah pembuatan Flowchart
Dalam pembuatan flowchart tidak ada rumus atau patokan yang bersifat mutlak. Karena flowchart merupakan gambaran hasil pemikiran dalam menganalisa suatu masalah dengan komputer. Sehingga flowchart yang dihasilkan dapat bervariasi antara satu pemrogram dengan pemrogram lainnya.

Namun secara garis besar, setiap pengolahan selalu terdiri dari tiga bagian utama, yaitu;
1. Input berupa bahan mentah
2. Proses pengolahan
3. Output berupa bahan jadi.



Berikut ini merupakan simbol-simbol yang digunakan untuk menggambarkan diagram alir (flowchart):
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh2aXGyvAlooNHM3PIgYl5louRy6tvJ5KY3tZ5WXubInlygm9JjzSRl1EsExXlv5ECyA16Hh4ejxTnM2ZRXApmF-MAZU1loC7JQEo-0o3-39TpIpLACP4IHcrp5-uyR9JjD723z-IJ_Lns/s320/flowchart.jpg

Berikut saya akan memberikan beberapa simbol flowchart yang biasa digunakan.
1. Terminator
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart1.jpg?w=115&h=59

Merupakan simbol untuk permulaan atau akhir suatu program.
2. Flow Line / Garis Alir
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart2.jpg?w=101&h=53

Merupakan simbol untuk arah aliran program.

3. Preparation
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart3.jpg?w=122&h=60

Merupakan simbol untuk proses inisialisasi atau pemberian nilai awal.

4. Proses
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart4.jpg?w=113&h=55

Merupakan simbol proses atau pengolahan suatu data.

5. Input / Output
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart5.jpg?w=110&h=51

Merupakan simbol yang menyatakan input atau output data, parameter, atau informasi tanpa tergantung pada jenis peralatannya.

6. Decison
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart6.jpg?w=123&h=53

Merupakan simbol untuk kondisi yang mempunyai beberapa kemungkinan jawaban atau aksi, yang merupakan pernyataan untuk penyeleksian kondisi yang akan memberikan pilihan untuk langkah proses selanjutnya.

7. On Page Connector
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart7.jpg?w=112&h=61

Merupakan simbol penghubung pada suatu bagian flowchart yang berada pada suatu halaman yang sama.

8. Off Page Connector
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart8.jpg?w=74&h=52

Merupakan simbol untuk menghubungakan bagian flowchart yang berada pada halaman yang berbeda.

9. Manual Operation
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart9.jpg?w=107&h=54

Merupakan simbol yang menunjukkan pengolahan yang tidak di proses oleh komputer.

9. Offline Storage
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart10.jpg?w=70&h=52

Simbol yang menunjukkan bahwa data di dalam symbol ini akan disimpan.

10. Keying Operation
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart11.jpg?w=83&h=45

Merupakan simbol untuk proses dengan menggunakan emsin yang mempunyai keyboard.

11. Magnetic Tape Unit
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart12.jpg?w=91&h=62

Merupakan simbol bahwa input berasal dari pita magnetic atau output akan disimpan pada pita magnetic.

12. Punched Card
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart13.jpg?w=99&h=62

Merupakan simbol bahwa input berasal dari kartu atau output akan disimpan pada kartu.

13. Disk And Online Storage
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart14.jpg?w=107&h=60

Merupakan simbol yang menyatakan input berasal dari disk atau akan disimpak ke disk.

14. Display
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart15.jpg?w=89&h=43

Merupakan simbol yang menyatakan peralatan output yang digunakan yaitu layar, plotter, printer, dan sebagainya.

15. Dokumen
http://raqheelcaze.files.wordpress.com/2012/01/flowchart16.jpg?w=95&h=60

Merupakam simbol yang menyatakan input berasal dari dokumen dalam bentuk kertas atau output dicetak ke kertas.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijRfbeGppf2LQ6rPPmY0RWBKtxZzUASw9TNKD6uFK-rPQzGbxxT_ihhRCvx_ftU0lVMjtF2V4BDFRzWqkiOfjL4Nb1gaRpYSl5ERmtbKWqqhkk6Aca9R5awdF1wLWL0FB7S_UF6vivixQ/s320/Untitled.jpg

Deskripsi
Flowchart diatas menunjukan bahwa looping terjadi karena adanya sebuah SMS yang masuk kedalam Inbox. Kondisi awal pada flowchart ini, sebuah ponsel dalam keadaan Standby. Kemudian pada kondisi kedua didapati sebuah SMS masuk dalam sebuah Inbox, namun jika tidak ada sebuah SMS masuk maka kondisi ponsel masih dalam keadaan Standby. Sebelum membuka Inbox, akan dipertanyakan sebuah kata kunci untuk membuka isi Inbox. Jika pemasukan kata kunci salah maka akan muncil pesan Error dan akan kembali kepada kondisi Standby, jika pemasukan kata kunci benar maka akan melanjutkan ke proses pembacaan SMS. Namun pembacaan SMS akan berlangsung jika kondisi ponsel tidak Error, jika terjadi Error pada pembacaan SMS maka akan kembali ke kondisi semula dimana ponsel dalam keadaan Standby.


Referensi:
http://mikrokontrolerat89s52.wordpress.com/2011/06/28/perancangan-pengendalian-peralatan-lampu-listrik-jarak-jauh-menggunakan-telepon-seluler/

Sabtu, 28 Desember 2013

DEPRESIASI DAN DEPLESI

DEPRESIASI

Metode yang paling mudah dan paling sering digunakan untuk menghitung penyusutan adalah metode penyusutan garis lurus (straight-line depreciation). Tapi selain itu, ada pula metode penghitungan lain yang bisa juga digunakan, seperti metode penyusutan dipercepat, penyusutan jumlah angka tahun, dan saldo menurun ganda.
Depresiasi adalah penurunan dalam nilai fisik properti seiring dengan waktu dan penggunaannya. Dalam konsep akuntansi, depresiasi adalah pemotongan tahunan terhadap pendapatan sebelum pajak sehingga pengaruh waktu dan penggunaan atas nilai aset dapat terwakili dalam laporan keuangan suatu perusahaan
Depresiasi adalah biaya non-kas yang berpengaruh terhadap pajak pendapatan. Properti yang dapat didepresiasi harus memenuhi ketentuan berikut:
1. Harus digunakan dalam usaha atau dipertahankan untuk menghasilkan pendapatan.
2. Harus mempunyai umur manfaat tertentu, dan umurnya harus lebih lama dari setahun.
3. Merupakan sesuatu yang digunakan sampai habis, mengalami peluruhan/ kehancuran, usang, atau mengalami pengurangan nilai dari nilai asalnya.
4. Bukan inventaris, persediaan atau stok penjualan, atau properti investasi.
yang dapat didepresiasi dikelompokkan menjadi:
- nyata (tangible): dapat dilihat atau dipegang. Terdiri dari properti personal (personal property) seperti mesin-mesin, kendaraan, peralatan, furnitur dan item-item yang sejenis; dan properti riil (real property) seperti tanah dan segala sesuatu yang dikeluarkan dari atau tumbuh atau berdiri di atas tanah tersebut.
- tidak nyata (intangible).
Properti personal seperti hak cipta, paten atau franchise.
merupakan komponen penting dalam analisis ekonomi teknik, karena:
1. Dapat dipergunakan untuk mengetahui nilai suatu asset sesuai dengan waktu.
2. Dapat dipergunakan untuk mengalokasikan depresiasi (accounting depreciation) nilai asset tersebut. Pengalokasian tersebut dipergunakan untuk menjamin bahwa asset yang telah diinvestasikan dapat diperoleh kembali setelah masa layannya selesai.
3. Dengan depresiasi dapat dipergunakan untuk pengurangan pengenaan pajak dengan jalan bahwa asset yang diinvestasikan diperhitungkan sebagai biaya produksi, sehingga hal ini berkaitan dengan pajak.
ISTILAH DALAM DEPRESIASI
Beberapa istilah yang sering dipergunakan didalam depresiasi, adalah:
1. Depresiasi adalah penurunan nilai dari suatu asset. Jumlah depresiasiDt selalu dihitung tahunan.

2. Biaya Awal(First Cost atau Unadjusted Basis) adalah biaya pemasangan dari asset termasuk biaya pembelian, pengiriman dan fee pemasangan, dan biaya langsung lainnya yang dapat dideprisiasikan termasuk persiapan asset untuk digunakan. Istilah unadjusted basis atau simple basis, serta simbul B dipergunakan ketika asset masih dalam keadaan baru.
3. Nilai Buku(Book Value) menggambarkan sisa, investasi yang belum terdepresiasi pada buku setelah dikurangi jumlah total biaya depresiasi pada waktu itu. Nilai buku BVt selalu ditentukan pada akhir tahun.

4. Periode Pengembalian(Recovery Period) umur depresiasi, n, dari asset dalam tahun untuk tujuan depresiasi.
5. Nilai Pasar(Market Value) Perkiraan nilai asset yang realistis jika asset tersebut dijual pada pasar bebas.

6. Tingkat Depresiasi (Depreciation Rate atau Recovery Rate) adalah fraksi dari biaya awal yang diambil dengan depresiasi setiap tahun. Tingkat ini adalah dt, mungkin sama setiap tahun yang sering disebut dengan straight-line rate atau berbeda setiap tahun pada periode pengembaliannya.

7. Nilai Sisa (Salvage Value) Perkiraan nilai jual atau nilai pasar pada akhir masa pakai dari asset tersebut. Nilai sisa SV.

Metode Depresiasi    :
Metode Aktivitas (menggunakan unit)
Metode Garis Lurus (straight line)
Metode Depresiasi Dipercepat
Jumlah Angka Tahun (sum of year digit)
Saldo Menurun (declining balance) / double declining
Metode Khusus
Metode persediaan
Metode penghentian dan penggantian
Metode kelompok dan gabungan (group & composite)
Metode Bunga Majemuk (compound interest)
Metode penghentian & penggantian
Digunakan untuk public utilities (prasarana umum) dan kereta api, yang memiliki unit-unit sama dengan nilai kecil, kabel, konduktor, telepon, dsb.
Tujuan: menghindarkan penyusutan yang besar untuk masing-masing aktiva
Metode penghentian (retirement): membebankan cost aktiva yang dihentikan (dikurangi nilai sisa) ke biaya depresiasi
Metode penggantian (replacement): membebankan cost aktiva yang dibeli (dikurangi nilai sisa dari aktiva yang dihentikan) ke biaya depresiasi
Kedua metode ini tidak menggunakan rekening Akumulasi Depresiasi

Metode kelompok dan gabungan (group & composite)
Metode ini digunakan untuk beberapa aktiva yang didepresiasikan dengan menggunakan satu tarif.
Metode Kelompok (group): digunakan untuk kumpulan aktiva bersifat sama dan umur aktiva hampir sama
Metode Gabungan (composite): digunakan untuk kumpulan aktiva tidak bersifat sama dan umur aktiva berbeda

Metode Bunga Majemuk (compound interest)
Merupakan metode Depresiasi Dipercepat, dengan membebankan depresiasi pada awal-awal tahun lebih rendah
tahun-tahun akhir.


Pemilihan Metode Depresiasi
Idealnya: pilih metode yang mampu mencocokkan  (match) antara pendapatan dan biaya
Jika pendapatan yang dihasilkan dari aktiva konstan -> garis lurus
Jika pendapatan yang dihasilkan dari aktiva menurun -> metode dipercepat

Faktor lain, dalam pemilihan metode:
Praktis
Pengaruh laba dan nilai buku
pertimbangan pajak
Metode dapat dipilih bebas tetapi harus konsisten
 
PERHITUNGAN DEPRESIASI
Metode penghitungan depresiasi ada 4 :
1.Metode Garis Lurus
2.Metode Unit Produksi
3.Metode Saldo Menurun Ganda
4.Metode Jumlah Angka Tahun
1. METODE GARIS LURUS
Dalam metode garis lurus maka nilai terdepresi / nilai yang didepresiasikan dari sebuah aktiva dibagi rata sepanjang taksiran umur manfaat aktiva tersebut.
Depresiasi=( Nilai Aktiva – Residu ) / Taksiran Umur Manfaat
Contoh :
Namun bagi anda yang ingin menghitung penyusutan harta yang telah berjalan (pembelian terdahulu), caranya adalah sbb :
1. Hitung terlebih dahulu besarnya penyusutan per bulan
2. Kalikan nilai penyusutan per bulan dg banyaknya bulan yg sudah berjalan, sehingga didapat akumulasi penyusutannya
Contoh kasus :
Pd tanggal 1 Januari 2012 telah dibeli kendaraan senilai 100jt, perusahaan telah menentukan umur ekonomis adalah 5 tahun dengan nilai residu 1jt, hitunglah akumulasi penyusutan kendaraan sampai dengan bulan April 2012.
Jawabannya adalah sebagai berikut :
1. Hitung penyusutan per bulan terlebih dahulu
= 100jt – 1jt : (5×12)
= 99jt : 60 bulan
= 1.650.000
2. Hitung akumulasi penyusutan dari bulan Januari – April 2012 (4 bulan)
= 1.650.000 x 4
= 6.600.000
2. METODE UNIT PRODUKSI
Dalam metode ini nilai depresiasi tergantung kepada banyaknya produksi yang sudah dihasilkan oleh aktiva tersebut ( biasanya berupa mesin produksi ). Semakin banyak produksi yang dihasilkan oleh mesin tersebut maka akan semakin banyak pula depresiasinya.
Depresiasi =( Produksi yang dihasilkan / Taksiran Kemampuan Berproduksi ) x Nilai Terdepresi
Contoh :
Contoh :
Sebuah mesin pabrik mempunyai harga perolehan sebesar Rp 55.000.000,00 diperkirakan mempunyai umur ekonomis selama 5 tahun dengan nilai sisa sebesar Rp 5.000.000,00 serta diperkirakan dapat menghasilkan unit produksi selama 5 tahun sebagai berikut :
Tahun Ke-1 = 15.000 unit
Tahun Ke-2 = 12.500 unit
Tahun Ke-3 = 10.000 unit
Tahun Ke-4 = 7.500 unit
Tahun Ke-5 = 5.000 unit
Maka besarnya penyusutan adalah :
Penyusutan per unit = (Rp.55.000.000,00 – Rp. 5.000.000,00)/50.000
= Rp. 1.000
Penyusutan per tahun :
Tahun Unit Produksi Tarif Penyusutan
1 15.000 Rp 1.000,00 Rp 15.000.000,00
2 12.500 Rp 1.000,00 Rp 12.500.000,00
3 10.000 Rp 1.000,00 Rp 10.000.000,00
4 7.500 Rp 1.000,00 Rp 7.500.000,00
5 5.000 Rp 1.000,00 Rp 5.000.000,00
3. METODE SALDO MENURUN GANDA
Metode ini tidak memperhitungkan adanya nilai sisa / residu. Depresiasi tiap periode menggunakan prosentasi yang sama akan tetapi menghasilkan nilai yang berbeda karena nilai depresiasi pertama mengurangi nilai aktiva pada periode kedua dan seterusnya. Artinya nilai aktiva setiap periode selalu berbeda karena nilai aktiva menurun.
Prosentasi Depresiasi =( 100% / taksiran umur manfaat )x2
Depresiasi Periode 1= Prosentase Depresiasi xNilai Aktiva Periode 1
DEpresiasi Periode 2 =Prosentase Depresiasi x Nilai Aktiva Periode2. Dimana nilai aktiva periode 2 adalah nilai aktiva awal dikurangi nilai depresiasi periode 1.
Contoh :
Tingkat penyusutan per tahun :
Tingkat penyusutan metode saldo menurun ganda
= tingkat penyusutan metode garis lurus X 2
= (1/4) X 2
= 25% X 2
= 50%
Untuk tahun pertama, biaya penyusutan diperoleh dengan menghitung biaya perolehan aset tetap dikalikan dengan tingkat penyusutan saldo menurun ganda. Contoh biaya penyusutan tahun pertama adalah sebesar Rp 10 juta dikalikan 50%, atau sebesar Rp 5 juta.
Setelah tahun pertama, biaya penyusutan per tahun diperoleh dengan menghitung nilai buku aset tetap, yaitu biaya perolehan aset tetap dikurangi akumulasi penyusutan tahun bersangkutan, untuk kemudian dikalikan dengan tingkat penyusutan saldo menurun ganda. Contoh biaya penyusutan tahun kedua adalah sebesar (Rp 10 juta – Rp 5 juta) dikalikan 50%, atau sebesar Rp 5 juta dikalikan 50% atau sama dengan Rp 2,5 juta.
Thn Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan pada Awal Tahun Nilai Buku pada Awal Tahun Tingkat Saldo Menurun Ganda Penyusutan Nilai Buku pada Akhir Tahun
1 10.000.000 0 10.000.000 50% 5.000.000 5.000.000
2 10.000.000 5.000.000 5.000.000 50% 2.500.000 2.500.000
3 10.000.000 7.500.000 2.500.000 50% 1.250.000 1.250.000
4 10.000.000 8.750.000 1.250.000 - 250.000 1.000.000
4. METODE JUMLAH ANGKA TAHUN
Dalam metode ini depresiasi pada periode pertama jumlahnya paling besar dan dan pada periode terakhir depresiasinya paling kecil. Jadi depresiasi setiap periode berkurang sesuai dengan jumlah angka tahun taksiran umur manfaatnya. Jika taksiran umur manfaat n tahun maka cara menghitungnya adalah
S = n(n+1)/2
Depresiasi tahun 1 =( n / S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 2=( ( n-1 )/ S ) x Nilai Terdepresi
Depresiasi tahun 3=( ( n-2 ) / S ) x Nilai Terdepresi
Seterusnya sampai habis taksiran umur manfaatnya.
Contoh :
Sebuah kendaraan dengan harga perolehan Rp 3.200.000,00. Umur ekonomis 5 tahun dan nilai residu ditaksir Rp 8.000.000,00. Berapakan penyusutan periodik dengan menggunakan metode jumlah angja tahun.
Angka Tahunan Tarif Penyusutan Harga Perolehan Beban Peny.Periodik Akumulsi Penyusutan Nilai Buku
1 5
15 Rp 32.000.000 Rp 8.000.000 Rp 8.000.000 Rp 24.000.000
2 4
15 Rp 32.000.000 Rp 6.400.000 Rp 14.400.000 Rp 17.600.000
3 3
15 Rp 32.000.000 Rp 4.800.000 Rp 19.000.000 Rp 12.800.000
4 2
15 Rp 32.000.000 Rp 3.200.000 Rp 22.400.000 Rp 9.600.000
5 1
15 Rp 32.000.000 Rp 1.600.000 Rp 24.000.000 Rp 8.000.000
Penjelasan:
a. Tarif penyusutan :
- Pembilang menggunakan angka tahun dimulai tahun yang terakhir/ terbesar, ke tahun terkecil
- Penyebut adalah jumlah angka-angka tahun (1+2+3+4+5) = 15
b.Beban penyusutan = Tarif penyusutan x (Harga Perolehan – Nilai Sisa)
c. Nilai Buku = Harga Perolehan – Nilai Sisa
= Rp 32.000.000 – Rp 8.000.000
= Rp 24.000.000
d.Beban penyusutan
Tahun I = 5 x Rp 24.000.000 = Rp 8.000.000
15
Tahun II = 4 x Rp 24.000.000 = Rp 6.400.000
15


DEPLESI
Deplesi merupakan istilah lain dari penyusutan atau amortisasi. Deplesi digunakan khusus untuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui, misalnya bijih besi, hasil tambang, kayu hutan dsbnya.
Deplesi dihitung dengan tarif deplesi yang diperoleh dari Beban yang dikeluarkan untuk mendapatkan hak penambangan dibagi estimasi hasil yang akan diperoleh.
Harga perolehan sumber alam:
       cost akuisisi -> harga yang dibayarkan untuk memperoleh hak mencari dan menemukan sumber alam yang belum
       ditemukan atau membeli lisensi jika sumber alam ini telah ditemukan
       cost eksplorasi -> biaya untuk menemukan sumber alam
       full cost approach -> gagal dan berhasil diakuisuccessful effort approach -> hanya yang berhasil diakui
       Cost Pengembangan:
       peralatan berujud -> peralatan yang diperlukan untuk menambang sumber alam (biasanya tidak diikutkan dalam penghitungan deplesi)
       cost pengembangan tidak berujud -> biaya yang tidak mempunyai karakter fisik tetapi diperlukan untuk produksi sumber alam, misal: biaya pengeboran, pembuatan lorong, gua, sumur dsb)

Ilustrasi 1 :
PT Andalan Tambang memperoleh hak penambangan sebesar Rp. 500.000.000.000,- Estimasi hasil yang terkandung didalamnya sebesar 1.000.000 ton bahan tambang. Tahun pertama berhasil ditambang sebesar 26.500 ton, maka Jurnal Deplesi yang dilakukan akhir tahun pertama adalah :
D : Beban Deplesi=== Rp. 13.250.000.000,-
K : Akumulasi Deplesi====== Rp. 13.250.000.000,-
Keterangan:
Besarnya deplesi tergantung pada jumlah ton yang berhasil ditambang.
Ilustrasi 2 :
Pada tanggal 5 Januari 20 A PT Perkasa membeli tanah yang mengandung bijih besi seharga Rp. 100 milyar. Estimasi nilai sisa tanah seharga Rp. 20 milyar. Hasil survey geologi pada saat pembelian terdapat 2 juta bijih besi yang dapat diambil. Pada tahun 20A dikeluarkan biaya untuk pembuatan jalan dan proses pengeluaran bijih besi sejumlah Rp. 750 juta. Pada tahun 20A, 50.000 ton telah ditambang. Survey baru dilakukan pada akhir tahun 20B dan diperkirakan ada 3 juta ton bijih besi yang terkandung didalam tambang. Pada tahun 20B, 125.000 ton bijih besi berhasil ditambang.
Instruksi:
Hitunglah beban deplesi tahun 20A dan 20B
Solusi :
Beban Deplesi tahun 20A :
Harga sumber daya -nilai sisa Rp. 80.000.000.000,-
Perbaikan lahan jalan…………Rp 750.000.000,-
Jumlah…………………………….Rp.80.750.000.000,-
Estimasi bijih besi dalam ton = 2.000.000 ton
Biaya deplesi per ton Rp. 40.375,-
Beban Deplesi Tahun 20A =
* 50.000 ton x Rp. 40.375 = Rp. 2.018.750.000,-
Beban Deplesi tahun 20B :
Harga sumber daya (neto) Rp. 80.750.000.000,-
Beban Deplesi tahun 20A… Rp. 2.018.750.000,-
Sisa pada awal tahun 20A…Rp. 78.731.250.000,-
Sisa bijih besi setelah survey ( ton) = 3.125.000 ton
( 3.000.000 + 125.000)
Biaya Deplesi per ton Rp. 25.194,-
Biaya deplesi tahun 20B =
* 125.000 ton x Rp. 25.194,- = Rp. 3.149.250.000,-
Sumber :